Usai Viral, Bupati Karawang Sidak Perusahaan yang PHK Sepihak, Ini Kata Direksi PT Hasil Raya Industri (HRI)

Bupati Karawang Cellica langsung mendatangi perusahaan yang memberikan PHK kepada karyawan korban kecelakaan kerja hingga kehilangan 4 jarinya /Instagram @cellicanurrachadiana/

Buruh, PT Hasil Raya Industri (HRI) yang bergerak pengolahan plastik di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap Giri Pamungkas (27) akhirnya menemui titik terang.

Hak itu setelah inspeksi mendadak (sidak) Bupati Karawang Cellica Nurachadiana bersama pengawas Dinas Ketenagakerjaan Jawa Barat ke perusahaan tersebut pada Senin (14/2/2022).

Ditemui wartawan usai mediasi, Direktur PT HRI melalui Stephen Sutanto mengatakan, ada kemungkinan perusahaannya bisa mempekerjakan Giri kembali. Namun, ia perlu berbicara langsung dan melakukan rapat dengan manajemen.

Pihak PT HRI berdalih, perusahaan tidak lekas memanggil Giri untuk kembali bekerja karena sedang dalam kondisi sulit. Karena itu, selama dua tahun ke belakang perusahaan belum membutuhkan tambahan tenaga kerja baru.

“Kami akan bicarakan secara internal, dan memanggil Giri kembali untuk wawancara ulang,” kata Stephen.

Sebelumnya, Giri Pamungkas, warga Kampung Sauyunan III Kelurahan Karangpawitan Kecamatan Karawang Barat, mengalami cacat permanen setelah keempat jari tangan putus saat bekerja di salah satu pabrik di Karawang.

“Saya mengalami kecelakaan kerja saat kerja di salah satu perusahaan yang bergerak di packaging 18 Agustus 2020. Saat kecelakaan itu saya kehilangan empat jari tangan sebelah kanan,” kata Giri saat ditemui di kediamannya, Senin (14/2/22).

Menurut Giri, kehilangan empat jari tangan sekaligus bukan main sedihnya. Namun yang lebih menyakitkan lagi ketika tiba-tiba saja perusahaan tempatnya bekerja malah memecat dirinya.

“Perusahaan bilangnya hanya sementara saja nanti pekerjakan kembali. Namun sudah dua tahun pihak perusahaan belum juga memanggil saya. Padahal saya setiap hari terus menunggu panggilan,” katanya.

Giri mengaku untuk menutupi kehidupannya dia saat ini mengojek sambil menunggu panggilan dari perusahaan. Dia mengaku sudah melamar kerja ke berbagai perusahaan namun selalu ditolak. Dia masih berharap perusahaan tempatnya bekerja dulu masih mau menerima. Meski cacat permanen namun dia mengaku masih bisa bekerja.

“Ya saya bisa menyesuaikan dengan kondisi saya saat ini untuk bekerja,” ujarnya.

Giri mengaku terpaksa harus mengojek karena kebutuhan keluarga. Apalagi dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Namun profesi ojek pangkalan ternyata semakin berat bersaing dengan ojek online.

“Saya jalani saja pekerjaan apa saja. Kadang bantu-bantu bisnis teman,” tuturnya.

Giri kemudian melepaskan perasaannya di media sosial. Alhasil curhat tersebut mengundang simpati netizen dan banyak di-like.

Giri mengaku masih menunggu janji perusahaan untuk mempekerjakan kembali. Bahkan dia sudah minta bantuan serikat pekerja hingga Dinas Tenaga Kerja namun hasilnya masih nihil.

Setelah kisahnya viral barulah pemerintah ikut membantu memperjuangkan nasib Giri.(obn)

Komentar