Looking For Anything Specific?

ads header
  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

SIDANG UPAH SEKTORAL TAK KUNJUNG SELESAI, FSP LEM SPSI JAKARTA SAMBANGI BALAIKOTA

 

Masa aksi penetapan sidang pengupahan UMSP DKi Jakarta yang di janjikan

Jakarta, 31 Januari 2025 Ratusan anggota FSP LEM SPSI Jakarta kembali menggelar aksi unjuk rasa menyampaikan pendapat serta menagih janji Pemprov DKI Jakarta dalam penetapan Upah Sektoral (UMSP) yang masih menjadi perdebatan sengit di Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta.


Dan menurut informasi yang diterima tim redaksi bahwa Sidang Dewan Pengupahan Provinsi tersebut sedang berlangsung ditempat berbeda dan sudah dimulai sejak pagi hari tadi.

Pasukan pengamanan organisasi BAPOR LEM Menjaga masa aksi dari hal hal yang tidak di inginkan


Bung Yusup Suprapto menyampaikan dalam orasi pembukanya bahwa FSP LEM SPSI DKI Jakarta telah melakukan lobi-lobi baik dengan pemerintah maupun pengusaha namun hingga kini belum menemui titik tengah terhadap nilai Upah Sektoral yang sejak 2021 sudah tak diberlakukan lagi pasca Undang-undang Ciptakerja yang digulirkan oleh Rezim Joko Widodo.

Ketua DPD F SP LEM SPSI DKI Jakarta sampaikan orasi penyampaian pendapat di depan Balai Kota DKI Jakarta


Massa aksi yang berasal dari tiga wilayah FSP LEM SPSI ini melakukan longmarch dari depan Kedubes AS hingga depan balaikota kemudian diistirahatkan jelang Sholat Jumat dan kembali akan melanjutkan aksi hingga pengawalan Sidang Dewan Pengupahan ini selesai. (Ndi)

Ekspedisi Nusantara Green: Perjalanan Hari Pertama dan Kedua Menuju Mandalika

 

Persipan perjalanan breafing dan berdo'a 

Sumedang, 27 Januari 2025 – Perjalanan turing sepeda Nusantara Green resmi dimulai. Pada hari pertama, tim yang dipimpin oleh Gustav berangkat dari rumahnya menggunakan Daihatsu Taft Hi Line tua, kendaraan andalannya selama 30 tahun. Mobil ini, yang telah menemani perjalanan jauh sejak kelahiran putra pertamanya, kembali digunakan untuk mengangkut enam sepeda dan berbagai perlengkapan menuju tujuan pertama, Semarang.

Malam sebelum keberangkatan, Bang Toto menginap di rumah Gustav untuk membantu persiapan. Putra bungsunya, Gauri, juga datang dan menginap agar bisa mengantar kepergian ayahnya. Dengan suasana penuh kehangatan, perjalanan pun dimulai dengan sarapan khas di Pasar Munjul, menikmati lontong sayur favorit sebelum berangkat tepat pukul 09.00 WIB.

Perhentian di Sumedang: Silaturahmi dan Kuliner Khas

Perjalanan menuju Sumedang melalui Tol Cibitung untuk menjemput sepeda Mas Suroso dan Teh Sapti. Namun, alih-alih mampir ke Bandung, tim langsung bertemu di Restoran Bumi Saji, Cimalaka. Restoran khas Sunda ini menjadi titik temu yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Teh Sapti. Menu makanan sudah dipesan lebih awal, memastikan kenyamanan di tengah kepadatan restoran.

Kehadiran Kang Agus, mantan Asisten Bupati Sumedang sekaligus pimpinan band HeartBeat, menambah semarak suasana makan siang. Band yang pernah tampil di Liverpool ini menjadi perbincangan hangat, selain ajakan untuk ikut serta dalam turing sepeda Nusantara Green. Makanan di restoran pun mendapatkan pujian, terutama tahu khas Sumedang yang menjadi primadona.

Melanjutkan Perjalanan ke Semarang

Setelah makan siang, perjalanan berlanjut dengan logistik tambahan berupa lontong, lemper, roti, dan kue-kue dari Teh Yenni. Enam sepeda yang telah tertata rapi di mobil semakin menambah semangat perjalanan. Dalam perjalanan menuju Semarang, Gustav menerima telepon dari seniornya, Pak Budi Setiadharma, yang memberikan doa dan dukungan, diselingi obrolan tentang saham.

Di Semarang, tim menginap di RedDoorz dekat Universitas Diponegoro di Jalan Setiabudi. Penginapan sederhana dengan harga ekonomis ini menjadi pilihan utama bagi turing jarak jauh, mengingat perjalanan panjang yang masih menanti. Dengan tarif 200 ribu per malam, fasilitas cukup memadai, meski tanpa handuk, yang telah diantisipasi dengan membawa perlengkapan sendiri.

Malam harinya, tim mencicipi sajian di restoran Dadar Beredar, yang chef-nya pernah berpartisipasi dalam MasterChef. Dadar dan sambalnya mendapat pujian, meski pedasnya cukup menggigit.

Hari Kedua: Kejutan di Perjalanan dan Perubahan Rencana

Saat melanjutkan perjalanan, kejutan menyenangkan datang di salah satu rest area. Dua sahabat lama, Tommy dan Heri, yang merupakan teman kuliah di ITB dan Wanadri, tiba-tiba muncul setelah melihat mobil 1339 terparkir. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Banyuwangi untuk reuni 50 tahun angkatan 75 ITB. Rangkulan hangat dan nostalgia mengiringi pertemuan mendadak ini.

Awalnya, tim berencana menginap di Banyuwangi lalu menyeberang ke Lombok. Namun, setelah mempertimbangkan biaya dan efisiensi, Bang Toto menyarankan jalur melalui Bali. Dengan pergerakan yang lebih santai, akhirnya diputuskan untuk menginap di Probolinggo, meskipun Laurike yang masih di Jakarta harus bersusah payah mencari hotel karena libur panjang. Akhirnya, pilihan jatuh pada Hotel Karisma di Situbondo, dengan tarif 300 ribu per malam untuk twin bed.

Hotel ini cukup luas, dengan lobi nyaman dan kamar yang setara dengan standar Amaris. Cukup untuk para petualang seperti kami. Setelah perjalanan panjang, mandi dan tidur menjadi prioritas utama sebelum melanjutkan perjalanan esok hari.

Refleksi di Perjalanan: Mengingat Jejak Pahlawan

Sepanjang perjalanan, diskusi pun berlanjut, salah satunya mengenai fenomena penipuan oleh sosok yang mengklaim sebagai habib. Keprihatinan muncul melihat sebagian masyarakat mudah tertipu dan rela mencium kaki mereka. Padahal, leluhur bangsa ini adalah para pejuang dengan kehormatan dan harga diri yang tinggi.

Pentingnya mengenang jejak para pahlawan pun kembali dibahas. Tahun lalu, tim mengadakan gowes Hari Pahlawan dari Ambarawa ke Surabaya, menggelar upacara kecil pada 10 November. Perjalanan itu juga membawa mereka ke Magelang, bertemu dengan pimpinan SMA Taruna Nusantara, Mayjen Asrobudi, yang menjamu dengan keramahan luar biasa.

Salah satu gagasan besar yang sedang dipertimbangkan adalah gowes dari Aceh ke Sumedang, melewati Danau Toba, Padang, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, dan Bandung. Perjalanan ini untuk mengenang jasa para pahlawan perempuan seperti Tjut Nyak Dien, Rasuna Said, Fatmawati, dan Dewi Sartika. Semoga bisa terlaksana tahun ini atau tahun depan.

Menuju Banyuwangi dan Bali

Saat menulis catatan ini, tim sedang sarapan dan bersiap bergerak menuju Banyuwangi, menyeberang ke Gilimanuk, dan menginap di Singaraja. Semoga tersedia kamar di Hotel Pop, tempat tim Nusantara GO5000 pernah menginap dalam perjalanan dari Sabang ke GWK, Bali. Perjalanan itu ditutup dengan upacara kecil di Pantai Pandawa pada 17 Agustus. Kenangan yang tak terlupakan dan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan Nusantara Green.

Beberapa Serikat Pekerja Akan Melakukan Unjuk Rasa Jelang Penetapan UMSP Jakarta

Pasca Konsolidasi persiapan pengawalan Revisi penetapan UMSP 2025 di Kantor DPC F SP LEM SPSI Jakarta Timur Cakung


JAKARTA – Dalam rangka penetapan Upah Minimum Sektor Provinsi (UMSP), Ketua DPC LEM SPSI Jakarta Timur, Endang Hidayat, akan melakukan pengawalan dalam aksi sidang UMSP yang akan berlangsung pada hari Jumat, 31 Januari 2025.


Kami tetap akan menjaga kondusivitas dalam pelaksanaan aksi tersebut, ujar” Endang Hidayat ketua DPC LEM SPSI Jakarta Timur.


Keputusan Gubernur Nomor 832 Tahun 2024 mengenai UMSP Tahun 2025 dinilai memiliki cacat moral dalam proses penetapannya, demikian penilaian dari ketua DPC LEM SPSI, Endang Hidayat.


“Kami bersama buruh dari FSP LEM SPSI perlu bergerak dan menekan Pj. Gubernur DKI untuk segera merevisi Keputusan Gubernur Nomor 832 tersebut, ungkapnya di kantor DPC F SP LEM SPSI Cakung Jakarta Timur, Rabu, (22/01/2025).


“Kami memandangnya pentingnya kesejahteraan buruh sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Pembangunan Provinsi Jakarta, Kondisi sosial dan ekonomi yang semakin sulit menuntut adanya perlindungan terhadap hak-hak buruh, termasuk dalam hal penetapan upah minimum sektor-menerus provinsi, tambahnya.


Dalam hal ini, sambung Endang, ” kami akan terus memberikan dukungan dan advokasi kepada para pekerja agar hak-hak mereka bisa diperjuangkan dengan baik. Kami berharap agar Pj Gubernur DKI dapat mendengarkan suara kami dan merespon tuntutan dari FSP LEM SPSI dengan serius.


Perjuangan untuk kesejahteraan buruh merupakan salah satu poin utama dalam memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebagai representasi dari buruh yang menghadapi dampak langsung dari kebijakan seperti UMSP, kami siap bersatu dan bergerak bersama untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi semua.,pungkasnya. (Obn) 

KONSOLIDASI SATGASUS DAN BAPOR LEM KAB PASURUHAN

Konsolidasi Satgasus dan BAPOR LEM Pasuruhan

Pasuruhan, Minggu, 05 Januari 2025 konsolidasi satgas KSPSI antara BAPOR LEM dan SATGASUS RTMM di Taman Dayu Pandaan Pasuruhan Jawa Timur. Disini kita bersinergi menyatukan misi dan visi mengawal penuh bendera SPSI di Kabupaten Pasuruan. Kedepannya akan kita laksanakan Latihan Bersama (Lakber) untuk menempa lebih dalam dalam pengawalan panji panji organisasi KSPSI. 

Diskusi konsolidasi di dalam Ruangan para pengawal organisasi Buruh


Para ketua DPC SPSI LEM Bung Agus Maarif dan ketua DPC RTMM Bung Suherman memberikan motivasi dan semangat penuh dalam menjalankan tugas Garda terdepan dalam berorganisasi dan berserikat.

Konsolidasi Out door para pengawal organisasi


Dalam moment diskusi ini juga di bahas tentang kegiatan dan perform BAPOR LEM dan SATGASUS RTMM diluar agenda ketenagakerjaan. Kita dianjurkan untuk bisa bersosialisasi dengan bagus dalam lingkungan kemasyarakatan. Kita harus bisa bermanfaat bagi lingkungan, baik mencakup kegiatan keagamaan, sosial maupun ketatanegaraan di tempat tinggal masing-masing. BAPOR dan SATGASUS sinergi untuk kemaslahatan dan kemanfaatan untuk agama dan bangsa.(sny)