Looking For Anything Specific?

ads header

BANGKIT BERGERAK BERSATU TOLAK PERPRES NO. 20/2018 TENTANG TKA


Ir. Arif minardi ketua umum FSP LEM SPSI
F SP LEM SPSI, Dalam sebuah diskusi publik yang bertema "MENOLAK PERATURAN PRESIDEN NO.20/2018 TENTANG TENAGA KERJA ASING". Sejumlah aktivis buruh menolak Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20/2018 tentang penggunaan tenaga kerja asing (TKA). Mereka menilai aturan tersebut semakin memudahkan TKA masuk ke Indonesia. 

Menurut M.Rusdi wakil ketua deputi KSPI "Dalam Perpres ada sekitar dua pasal yang di hilangkan, bila tidak teliti ini tidak akan kelihatan, yang di hilangkan pasal 7 dan 8 dari Perpres sebelumnya NO.72 / 2014 yaitu kewajiban dari pemberi kerja menghilangkan IMTA ( ijin mempergunakan tenaga kerja asing ) padahal di pasal 42 UU 13 / 2003 setiap pemberi kerja wajib mempunyai imta, di perpres 20/2018 mekanismenya hanya pemberi kerja kemudian membuat RPTKA ( rencana penggunaan tenaga kerja asing) kemudian di hilangkan IMTAnya dan hanya VITAS (visa ijin tinggal sementara) jadi tenaga kerja asing sekarang ini masuk indonesia tidak perlu ijin lagi, cukup pemberi kerja membuat RPTKA dan VITAS".tuturnya dalam dalam sebuah diskusi publik yang bertempat di kawasan  mampang prapatan Jakarta Selatan, Selasa (17/4/2018).

Aktifis Buruh dan tokoh politik sedang diskusi publik

Ketua umum FSP LEM SPSI Arif minardi dalam kesempatanya mengatakan bahwa semua sudah di jelaskan masalah masalah utamanya oleh para nara sumber yang lain, bahwa niat dari pemerintah ini mengelar karpet merah untuk para pekerja asing, menurutnya kalau pemerintah konsisten tidak bisa para pekerja asing masuk Indonesia tanpa mempunyai skill. permasalahanya kalau hanya di forum ini kita menolakya tidak ada kelanjutannya sedangkan kita para pekerja / kaum buruh berjumlah 51 jt pekerja formal menurut data kementrian tenaga kerja.

kita tidak bisa menggantungkan nasib kita kepada siapa saja yang tadi di sebutkan mau oposisilah apa saja tidak bisa, kita kaum buruh harus bangkit, kita yang menentukan bangsa ini, kita pemilik negeri ini. kalau 3 jt buruh bersatu bergerak ke istana bareng bareng berhenti negara ini, kenapa kita harus menggantungkan nasib kepada orang lain.
Dulu buruh punya kekuatan besar tapi sekarang sedang tidur mari kita bangun sekarang.ini tantangan sudah di depan mata, kita mau bangkit atau di jajah orang, mari kita tentukan negeri ini kalau perlu kita menghasilkan satu orang untuk maju menjadi capres.
Di negara lain banyak aktivis buruh menjadi presiden dan sukses memimpin. kita harus satukan langkah mau di bawa kemana buruh ini, kita harus reposisi atur strategi perjuangan yang esensi adalah bagaimana kekuasaan itu di tangan orang orang baik orang orang beriman orang orang sholeh, ungkapnya

Acara ini di selenggarakan oleh Presidium Persatuan Pergerakan dengan ketuanya Andrianto dan di hadiri oleh Fahri Hamzah, Feri julianto, Arif minardi, M. Rusdi, Ilhamsyah, Syahganda Nainggolan serta undangan lainnya.(why) 





0 comments:

Posting Komentar