Demi Hidup Layak dan Kesejahteraan Pekerja,Ayo Berserikat

Konsolidasi Penguatan Organisasi Serikat Pekerja Jakarta Utara

F SP LEM SPSI, Buruh atau pekerja adalah manusia yang menggunakan tenaga, pikiran dan kemampuannya dalam melakukan berbagai hal untuk menghasilkan sesuatu kepada sang pemberi kerja atau pengusaha. Kemudian akibat dari hal tersebut, mereka akan menerima balasan berupa pendapatan. Baik itu berupa uang maupun bentuk lainnya.

Namun apakah imbalan yang telah diberikan oleh para pengusaha kepada buruh atau pekerja sudah masuk ke dalam kategori layak? dimana pendapatannya tersebut bisa memenuhi untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari pada umumnya.

Hidup layak dan sejahtera sesungguhnya merupakan suatu keinginan dari setiap buruh atau pekerja. Namun hal tersebut tentu sangat tidak mudah bagi pekerja atau buruh dalam pencapaiannya.

Di balik kencangnya isu perburuhan dan semakin memburuknya kehidupan para buruh atau pekerja dalam dekade waktu belakangan ini, mulai dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak di beberapa perusahaan dan belum lagi ternyata masih ada saja perusahaan dengan tidak mau membayarkan upah sesuai ketentuan normatif yang berlaku. Akibat dari hal-hal tersebut, menegaskan kalau buruh atau pekerja terus mengalami degradasi secara diskriminatif dan eksploitatif.

Luar biasanya, hal-hal tersebut bisa terjadi karena adanya indikasi dukungan dari pihak oknum pemerintah yang mungkin bisa diajak bekerjasama oleh pengusaha nakal.

Berat rasanya bagi mereka para buruh atau pekerja, berjuang sendirian untuk menghadapi hal-hal merugikan dan berujung kemiskinan dengan cara yang struktural. Oleh sebab itu, serikat pekerja wajib hadir sebagai solusi. 

Namun demikian, pergerakan tidak boleh berhenti.Kita harus bisa terhindar dari efisiensi. Karena akibat dari hal tersebut, sudah pasti kembali pekerja yang akan dirugikan. Mulai dari kehilangan pekerjaan, hingga upah yang didapat akan sulit untuk menjangkau kebutuhan hidup layak.
Semoga kawan-kawan bisa terus melakukan perbaikan dalam segala hal, agar bisa terhindar dari efesiensi yang dilakukan oleh pihak pengusaha. Mulai dari melakukan sikap disiplin dalam bekerja dan tidak melakukan kesalahan, hingga menjaga absensi kehadiran dalam bekerja dengan baik tanpa alpha. Sehingga, selanjutnya bisa menciptakan Hubungan Industrial yang baik antara pekerja dan pengusaha.
Membangun itu halnya lebih mudah dari pada mempertahankan. Setidaknya dengan sering melakukan agenda konsolidasi, semangat dalam pergerakan untuk berjuang mendapatkan kesejahteraan pekerja bisa tetap terjaga.(obn)

Komentar