Bapor Lem, Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronika, dan Mesin (FSPLEM) se-Indonesia siap menghadapi persaingan perdagangan bebas atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, mendatang. Sebagai buruh dan pekerja yang memiliki peran penting serta strategis di Inodonesia, FSP LEM SPSI berkomitmen untuk meningkatkan mutu, keahlian, pengetahuan, keterampilan, disiplin dan etos kerja, sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Ketua Panitia Musda ke-IV DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat Muhamad Sidarta mengatakan, buruh adalah pekerja aktif yang berperan besar membangun ekonomi nasional. Buruh adalah sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung dan motor penggerak peningkatan ekonomi negara dalam sektor Industrial.
Dalam waktu dekat, kata dia, persaingan MEA akan terjadi dan kaum pekerja harus bisa menghadapinya. Karena itu, untuk menghadapi persaingan tersebut, pekerja di Tanah Air, khususnya di Jawa Barat harus meningkatkan mutu, keahlian, pengetahuan, keterampilan, disiplin dan etos kerja, sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
“Untuk mencapai kualitas pekerja yang tinggi, dibutuhkan wadah yang berperan aktif dalam menciptakan proses menuju ke arah perbaikan kualilas pekerja. Kami telah menyusun organisasi FSPLEM-SPSI secara nasional berdasarkan lapangan pekerjaan dan industri barang dan jasa sejenis maupun yang tidak sejenis sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga F.SP. LEM-SPSI yang di dirikan pada tanggal 20 Februari 1973,” kata Sidarta dalam rilis yang di terima KORAN SINDO.
Menurut dia, FSPLEM-SPSI adalah salah satu organisasi pekerja/buruh yang diatur dalam UU No. 21 Tahun 2000, Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan. Organisasi ini bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
“Organisasi ini memiliki visi yang memiliki kualitas, integritas dan profesionalisme, sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional melalui hubungan industrial serta mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan zaman dalam membela, memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja/buruh,” ujar dia.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini DPD FSPLEM Jabar memiliki anggota mencapai 80.000 orang. Jumlah tersebut tercatat di Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat. Terkait MEA, FSP LEM SPSI Jabar segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini sebagai ajang perbaikan dan peningkatan kualiatas dan profesionalisme organisasi pekerja.
“Musda ke-IV rencananya akan dilakukan pada 17-18 Oktober 2015. Para anggota LEM akan sangat bergantung pada kualitas pengurus yang akan terpilih. Perubahan wadah ekonomi di tingkat negara Asean membutuhkan kulitas buruh yang lebih tangguh. Organisasi buruh harus bisa mencetak buruh sesuai dengan kebutuhan zaman,” tandas dia.
0 comments:
Posting Komentar