![]() |
| Foto: Media FSP LEM SPSI |
Jakarta — Gerakan Buruh Urun Rempug Nasional menggelar Konsolidasi Akbar menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Dunia. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 4 Desember 2025, bertempat di Gedung PPKD Jakarta Timur, dan dihadiri sekitar 300 peserta yang terdiri dari perwakilan Federasi, Konfederasi, serta PUK SP LEM SPSI se-Jakarta Timur.
Dalam konsolidasi ini, panitia menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Abraham Samad, mantan Ketua KPK, dan Usman, aktivis antikorupsi yang juga dikenal sebagai pengamat hukum publik. Keduanya membahas kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia yang dinilai masih penuh tantangan, terutama terkait independensi lembaga antirasuah dan keberanian menghadapi aktor-aktor besar korupsi.
Abraham Samad menegaskan bahwa momentum Hari Anti Korupsi Dunia harus dijadikan titik balik untuk mengembalikan kekuatan dan keberanian dalam memberantas korupsi. Sementara itu, Usman menambahkan bahwa peran masyarakat sipil, termasuk gerakan buruh, sangat menentukan dalam menjaga integritas demokrasi.
![]() |
| Foto: Media FSP LEM SPSI |
Pada akhir konsolidasi, peserta menyepakati satu agenda besar yang akan segera dirilis: Aksi Demonstrasi Damai pada 9 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Dunia. Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan dukungan moral kepada KPK agar kembali berani bertindak tegas terhadap para koruptor, tanpa pandang bulu.
Gerakan Buruh Urun Rempug Nasional menegaskan bahwa korupsi adalah musuh bersama, karena merampas hak rakyat dan melemahkan kesejahteraan pekerja. Oleh sebab itu, gerakan buruh menyatakan siap berada di garis depan dalam perjuangan antikorupsi.
Agenda ini sekaligus menjadi sinyal bahwa gerakan buruh bukan hanya memperjuangkan isu perburuhan semata, tetapi juga berkomitmen menjaga masa depan bangsa dari praktik korupsi yang merusak sistem negara dan kehidupan rakyat.


0 comments:
Posting Komentar