Bapor lem Jakarta — Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri kemarin (9/6/2016), menyampaikan pidatonya dihadapan sidang Konferensi Ketenagakerjaan Internasional (ILC), ke-105 di Plenarry Hall, Palais des Nations (Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa), Jenewa, Swiss.
Pada kesempatan itu Hanif Dhakiri menyatakan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan buruh di masa depan. Komitmen tersebut sejalan dengan agenda International Labour Organization (ILO), sampai tahun 2030 untuk mengakhiri kemiskinan dan mencapai pekerjaan yang layak untuk semua buruh.
Ia menuturkan bahwa Indonesia terus melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatan kesejahteraan rakyat, yang diantaranya adalah dengan meluncurkan 12 paket kebijakan ekonomi yang dimaksudkan untuk perluasan kesempatan kerja bagi semua.
Dikatakannya, bahwa kemiskinan telah menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk segera diselesaikan. “Kami siap untuk terlibat langsung dan berkontribusi dalam diskusi tentang inisiatif ILO untuk mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Hanif dalam pidatonya.
Selain itu, ia juga menyampaikan pandangannya tentang kebutuhan peningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia. “Hal ini penting, agar pekerja dapat meningkatkan produktivitas sehingga bisa mengambil keuntungan dari kesempatan kerja yang tersedia,” sambungnya.
Untuk itu, pemerintah Indonesia sedang menggenjot pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan relevansi tenaga kerja dengan pasar kerja yang tersedia. “Programnya konkretnya adalah revitalisasi Balai Latihan Kerja, membangun kemitraan dengan industri dalam pelatihan kerja, membina kewirausahaan, program pelatihan kejuruan serta sertifikasi keterampilan”, tambah Hanif.
Dalam pidato penutupannya, Hanif menyampaikan apresiasinya terhadap ILO yang memilih Indonesia menjadi negara percontohan di wilayah Asia untuk hosting konferensi tripartit dalam hal pelaksanaan dan tantangan dari SDGs 8.
Sumber : kabar buruh
0 comments:
Posting Komentar