Looking For Anything Specific?

ads header

Cerita Karyawan Indofarma Belum Digaji Penuh sejak Awal Tahun: Tiap Bulan Deg-degan..

Karyawan Indofarma Group melakukan aksi penuntutan upah Juni 2024 yang tak kunjung diterima, serta beberapa permasalahan perusahaan lainnya, di Indofarma Marketing Office, Manggarai pada Selasa, 2 Juli 2024


Buruh Jakarta, Karyawan Indofarma Group terus menuntut pihak direksi agar membayarkan gaji bulan Juni 2024 yang hingga saat ini tak kunjung dibayarkan. Para karyawan juga menuntut agar manajemen Indofarma memberikan hak berupa tunjangan pendidikan.

“Bayarkan gaji kami, karena dari Januari sampai Mei 2024 ini gaji kami tak penuh. Januari dibayarkan 50 persen, Februari sampai Mei itu bergradasi. Sampai hari ini kami belum gajian,” kata Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, di Indofarma Marketing Office, Selasa, 2 Juli 2024.

Lebih jauh Meida menceritakan, belakangan pembayaran gaji terhadap karyawan tak pernah tepat waktu, tak tanggung-tanggung terlambat hingga lewat bulan. Bahkan, kata Meida, kali ini perusahaan belum membayar gaji karyawan sama sekali. 

"Sampai detik ini hak-hak pekerja masih ada yang belum dibayarkan terutama terkait gaji. Masih ada sisa-sisa gaji yang belum dibayarkan, artinya banyak hal yang tertunda. Makanya kami minta ke direksi untuk dibayarkan,” ucap Meida.

Selain gaji, kata Meida, karyawan juga menuntut agar direksi Indofarma memberikan tunjangan pendidikan, mengingat telah memasuki ajaran baru.

“Ini juga sepertinya sulit untuk dibayarkan. Makanya kami sangat khawatir,” ujarnya.

Meida mengatakan serikat pekerja sudah bertemu dengan direksi, bipartit, namun tak ada kejelasan pembayaran gaji. Direksi, kata dia, mengaku tak memiliki dana untuk membayar gaji karyawan.

“Kami sudah ke mana-mana, karena permasalahan Indofarma ini pemerintah harus turun tangan. Tak boleh berlarut-larut. Karyawan ada di dalamnya dan kami jadi korban. Jadi siapa pun yang berwenang, presiden, menteri BUMN, Kemenaker juga agar memperhatikan nasib kami,” ujarnya.

Menurut dia, telatnya pembayaran gaji disebabkan adanya indikasi fraud dan pinjaman online (pinjol), sehingga Indofarma tak punya modal kerja dan kesulitan mencari pesanan. 

“Makanya ini berdampak pada kami sampai Januari, sampai sekarang itu gajian akan sulit. Makanya kami tiap bulan deg-degan gajian enggak ini,” ujarnya.

Senada, seorang karyawan Indofarma, Tri Sukarno meminta Menteri BUMN Erick Thohir agar menperhatikan para karyawan. “Kami betul-betul butuh penyelesaian masalah ini secepatnya. Sejauh ini hanya wacana bagaimana menyelamatkan perusahaan, tapi konkretnya kami karyawan butuh segera diselesaikan. Jadi hak-haknya dipenuhi, gaji dan tunjangan itu menyangkut kelanjutan hidup kami,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Indofarma, Warjoko Sumedi membeberkan penyebab krisis keuangan perusahaan farmasi pelat merah ini. Ia menyatakan krisis bermula saat pandemi Covid-19.

"Penjualan kami tidak sesuai harapan. Kami tidak mempunyai modal kerja untuk belanja material," katanya.

Tidak adanya modal kerja itu membuat perusahaan tak mampu memproduksi, sehingga berdampak pada penghasilan perusahaan. Ketika pandemi, Warjoko mengatakan bahwa perusahaan Indofarma dituntut untuk mampu menyediakan produk obat-obatan yang berkaitan dengan Covid-19 secara cepat. Karena kebutuhan masyarakat itu, Indofarma tidak ingin obat-obatan hasil produksinya kosong di pasaran.(obn)

0 comments:

Posting Komentar