Tak Ada Hasil Masa Aksi Keluarkan Seluruh Staff dan Manajemen PT. IPGE

Foto: Massa Aksi 

Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (DPC FSP LEM SPSI) kota Surabaya kembali aksi turun jalan (10/12), hal ini dilakukan karena belum adanya penyelesaikan terkait dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang tidak manusiawi pada 31 Anggota beserta seluruh pengurus PUK SP LEM SPSI PT Indoprima Gemilang Engineering (IPGE) Jl. Gardu Induk PLN 5 Tandes Surabaya, tanpa ada pemberitahuan terkait dengan PHK pada mereka namun perusahaan langsung mengirim surat PHK di lewat JNE dan mentransfer uang pesangon 6 kali gaji.

Aksi kali ini tak hanya dari DPC FSP LEM Surabaya saja namun juga di ikuti oleh kawan-kawan DPC FSP LEM dari Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto dan juga dari Gresik,
ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FSP LEM SPSI Jawa Timur, Ali Muchsin, dalam orasinya, "Kita akan terus melawan kesewenang-wenangan yang terjadi pada pekerja, jika masalah tidak selesai, maka seluruh anggota FSP LEM se Jawa timur akan kita intruksikan ke PT. IPGE" ucapnya.

Foto: Seluruh Staff Keluar

Beberapa perwakilan aksi ditemui oleh manajemen perusahan untuk mediasi, Umi salah seorang korban PHK PT. IPGE ikut menyuarakan apa yang telah dialaminya, "Kami sudah berusaha loyal terhadap perusahaan, tiap hari pulang jam 6 sore, kita loyalitas kerja 3 jam tanpa lembur, tapi ternyata loyalitas kami selama ini tidak pernah dihargai oleh perusahaan" ujarnya sambil terisak menahan tangis.

Wahyudi selaku General Manager PT. IPGE saat menemui perwakilan masa aksi "Tidak banyak yang saya sampaikan, kami akan mengikuti proses hukum yang berlaku" ujarnya. statement tersebut sontak membuat para perwakilan aksi terpantik emosi karena mereka menilai pada awalnya perusahaan memPHK dengan semena-semena kok tiba-tiba sekarang berbicara proses hukum yang berlaku.

Seluruh perwakilan masa aksi langsung keluar tanpa kesepakatan dan sangat disesalkan karena tidak ada itikad baik dari PT. IPGE, untuk menyelesaikan permasalahan ini, masa aksi terbakar emosinya setelah mendengar kabar dari perwakilannya, dan meminta agar semua staff dan manajemen yang ada didalam harus keluar biar merasakan panasnya matahari diluar bersama-sama.

Melihat kondisi yang semakin lama semakin tidak kondusif akhirnya seluruh staff dan manajemen PT. IPGE yang ada didalam akhirnya keluar, dan berpanas-panasan bersama aksi. (ikn)

Komentar