ANTRIAN 10% JHT - BPJS

BAPOR LEM,2 September 2015.

Bang Udin salah satu karyawan aktif di daerah kawasan Industri Jakarta Timur (KIP) Kawasan Industri Pulogadung , dengan tergesa mengeluarkan motor metic tua keluaran 2007 nya dan tak lupa sebelum berangkat dia melahap sarapan nasi uduk yang sudah di siapkan oleh istri tercintanya.

Anak bungsunya  yang berumur 2,5 Tahun semenjak sebelum subuh tadi sudah terbangun seolah menghantar sang Ayah yang hari ini akan coba mengambil 10% dari Jaminan Hari Tua-nya yang di potong selama bekerja 10 Tahun dari gajinya selama ini.

Bang Udin sampai di kantor BPJS jam 05:00 WIB ternyata di sana sudah banyak karyawan yang sama ingin mengambil 10% JHT , dia bergegas memberikan data pribadi pada Tumpukan data yang numpuk , dengan sabar menunggu panggilan dari satpam BPJS kelarifikasi data seperti:

1. Ktp Asli/Copy
2. Kartu  Keluarga asli/Copy
3. Kartu BPJS / Copy
4. Buku Rekening Bank / copy

Banyak kawan Bang Udin Yang datanya tidak sama dengan yang tersimpan di Databest BPJS dan harus pulang kembali untuk mengurusnya. Bang udin agak heran dengan Fenomena 10% JHT ini luar biasa antrian seperti kereta gandeng dan banyak sampai membludak hingga trlihat dari jalan raya seperti demonstrasi di DPR.

Setelah data pribadinya lengkap bang udin bergegas memasukan datanya ke DROPBOXS.
kemudian Bang Udin kembali menunggu di panggil cewek cantik bagian Pelayanan .akhirnya setelah lama menunggu sekitar jam 15:00 nama Bang Udin di sebut juga. Tidak lama kemudian menjawab beberapa pertanyaan standar yang di tanyakan dengan mudah Bang Udin bisa menjawabnya.

Itulah seklumit Fenomena real  anggota BPJS yang ingin mencairkan 10% JHT-nya.
Dalam Hal ini Beberapa Kawan Buruh yang tergabung di DPC FSP LEM SPSI Jakarta Timur. Memberi pendangan tersendiri tentang Fenomena antrian 10% JHT ini.
" Dengan 10% tanggung sekali ,buat modal kurang , buat kebutuhan cuma melahirkan kesia-siaan,sedang nominal JHT kita tersimpan akan berkurang,alangkah baiknya bila uang kita yang tersimpan bisa di ambil sesuai keperluan ,semisal buat modal usaha jumlahnya jangan di batasi 10%"
Ujarnya di sela-sela kesibukan Organisasi yang berkantor di Jalan Raya Pangeran Komarudin Cakung Barat - Jakarta Timur.

Komentar