SEKBER Unjuk Rasa menuntut Manganti & Driyorejo di masukan ke Daftar UMSK

Gresik- Serikat Pekerja/Buruh yang tergabung dalam SEKBER wilayah selatan khususnya wilayah menganti dan driyorejo hari ini ( 15/1) kembali menggelar aksi unjuk rasa hal ini dilakukan karena belum adanya Upah Minimum Sektoral 2019 di kabupaten Gresik, mereka berbondong bondong mendatangi kantor disnaker Gresik guna menagih hasil rapat Dewan Pengupahan Kabupaten Gresik (11/1) untuk segera diberikan kepada Bupati Gresik untuk direkomendasikan pada Gubernur Jawa Timur mengingat sampai hari ini hanya kabupaten Gresik satu-satunya kabupaten/kota daerah ring satu yang belum masuk dalam SK gubernur terkait UMSK 2019.

Dalam aksi hari ini kadisnaker Gresik menerima beberapa perwakilan dari SEKBER untuk menyampaikan dan berdiskusi terkait dengan tuntutan, dalam penyampaianya Ninik Asrukin selaku Kadisnaker mengatakan dari berita acara Rapat Dewan Pengupahan ada usulan 49 perusahaan yang telah di tanda tangani oleh unsur pemerintah dan serikat pekerja/ serikat buruh, namun hanya 5 perusahaan yg akan di usulkan dan di rekom Bupati pada Gubernur, hal ini membuat para ketua sp/sb serta para peserta unjuk rasa semakin tidak kondusif.

Ketua DPC FSP LEM SPSI gresik Ali Muchsin, S.H, menyampaikan "rekom Bupati bukan harga mati dan UMSK justru akan menaikkan daya beli di Kabupaten Gresik namun seolah-olah ada ketakutan dari Bupati Gresik dalam merekom UMSK 2019, kami siap jika suatu saat UMSK ini di PTUN  kan, kami siap mengadvokasi gratis" tegas Ali.

Dengan belum adanya kesepahaman hari ini maka SEKBER Gresik wilayah utara dan Kota akan kembali menggelar aksi unjuk rasa yg jauh lebih besar pada 16-17 di kantor Bupati Gresik. (shr).

Komentar